Friday, May 4, 2007

Pengantar Redaksi

Pengantar Redaksi

 

Memasuki  tahun 2007, penerbitan majalah Visi Pustaka  diawali dengan nomor  perdana untuk Vol 9. Hal ini berarti bahwa  perjalanan majalah Visi Pustaka sudah berlangsung 8 tahun  sejak pertama kali diterbitkan. Ada beberapa hal yang patut dicatat selama perjalanan hidup majalah ini.

 

Sebagai terbitan sebuah lembaga, perjalanan Visi Pustaka tidak dapat dilepaskan dari perjalanan sejarah lembaga yang menerbitkannya. Pada awalnya majalah ini diterbitkan sebagai buletin dan diharapkan menjadi sarana komunikasi antarperpustakaan, sebagaimana yang dinyatakan dalam subjudulnya, yaitu: Buletin jaringan informasi antar perpustakaan.  Dalam Pengantar Redaksi pada terbitan perdananya dijelaskan bahwa Visi Pustaka merupakan metamorfosa dari Buletin Jarindo – Jaringan Informasi, Dokumentasi dan Kerja Sama Perpustakaan – yang diterbitkan oleh SubDit Kerja Sama Perpustakaan, Direktorat Pengembangan Tenaga dan Kerja Sama Perpustakaan.  Buletin Jarindo berhenti terbit sejalan dengan terjadinya perubahan struktur organisasi  Perpustakaan Nasional.

 

Berdasarkan SK Kaperpusnas No. 3 Tahun 2001 Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia,  tugas dan fungsi pengelolaan kerja sama perpustakaan dialihkan kepada SubBid Kerja Sama Perpustakaan, Bidang Kerja Sama Perpustakaan dan Otomasi yang berada di bawah Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi. Dengan adanya perubahan struktur organisasi tersebut, maka Bidang Kerja Sama Perpustakaan dan Otomasi menerbitkan Visi Pustaka..

 

Visi Pustaka terbit  setiap semester, diawali dengan Vol. I no.1 yang terbit pada bulan Oktober 1999. Pada awalnya, isi Visi Pustaka terdiri atas berbagai rubrik, seperti: Dari Redaksi, Liputan, Kunjungan, Opini, Fokus, Artikel, dan Kerja sama (memuat berita tentang kegiatan kerja sama Perpustakaan Nasional dengan berbagai pihak). Dengan demikian, Visi Pustaka memuat tulisan dalam bentuk yang bervariasi, mulai berita, opini,  laporan kegiatan , artikel, dsb.

 

Sejak tahun ke-4, Visi Pustaka mengalami perubahan dari bulletin yang berfungsi sebagai media komunikasi jaringan kerja sama perpustakaan menjadi majalah semi ilmiah di bidang perpustakaan yang diharapkan dapat mengisi kebutuhan para pengelola perpustakaan anggota jaringan kerja sama perpustakaan akan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuannya tentang  berbagai aspek perpustakaan. Sehubungan dengan perubahan tujuannya, Visi Pustaka tidak lagi memuat berita dan tulisan yang bersifat laporan kegiatan dan hanya memuat tulisan yang mengandung  nilai ilmiah. Perlu diketahui bahwa tulisan yang dimuat tidak selalu mewakili pemikiran/pandangan  Redaksi ataupun Perpustakaan Nasional sebagai lembaga yang menerbitkan. Satu-satunya rubrik yang masih dipertahankan adalah Tips, asuhan B. Mustafa, yang memuat kiat-kiat praktis dalam memanfaatkan perangkat lunak ISIS. Pertimbangannya dalah, ISIS  dalam berbagai versinya, di antaranya Winisis, sebagai  masih banyak  digunakan dan dikembangkan oleh perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.

 

 

Dimulai dengan tahun ke-9, kala terbit Visi Pustaka akan ditingkatkan dari 2 kali menjadi 3 kali dalam setahun, terbit setiap catur wulan. Dalam nomor perdana tahun ke-9 ini, redaksi Visi Pustaka memuat 6 tulisan pilihan redaksi dengan topik yang bervariasi. Sajian utama nomor ini adalah tulisan B. Mustafa tentang perlunya setiap perpustakaan membuat rencana untuk menghadai berbagai bencana yang dapat menimpa perpustakaan. Tulisan Dian Wulandari tentang bagaimana seharusnya  pustakawan di perpustakaan perguruan tinggi  melaksanakan fungsi pendidik.  Tulisan Eka Wardani mengupas pelaksanaan fungsi perpustakaan, terutama perpustakaan umum, sebagai sarana pembelajaran seumur hidup bagi masyarakat. Tak kalah menariknya adalah tulisan Hendro Wicaksono yang mengusulkan penerapan metode Segmentasi Psikografis dalam pemasaran produk-produk perpustakaan. Dalam hal ini Hendro memberikan contoh penerapan metode tersebut oleh National Library Board di Singapore. Visi Pustaka nomor ini juga memuat laporan penelitian tentang tanggapan pengguna perpustakaan tentang kegiatan promosi, sebuah studi kasus di Perpustakaan Umum Jakarta Selatan, yang dilaksanakan oleh Ilham Prisgunanto dan Siti Anisah. Sebagaimana biasanya, sajian ditutup dengan rubrik tips tentang  implementasi Winisis di perpustakaan asuhan B. Mustafa.

 

Salam Redaksi

 

No comments: